PEGAWAI NEGERI SIPIL HARUS JAGA RAHASIA JABATAN
Kalabahi, SP. Humas Setda Alor - Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur negara harus memegang teguh negara dan rahasia jabatan walaupun saat ini merupakan era transparansi, dimana setiap orang berhak mendapat berbagai informasi namun ada informasi-informasi tertentu yang tidak harus disampaikan secara terbuka kepada masyarakat umum, baik itu informasi lisan maupun informasi-informasi tertulis berupa surat-surat dinas atau dokumen-dokumen negara lainnya. Penegasan ini disampaikan Bupati Alor Drs. Siemon Th. Pally dihadapan peserta Apel Bulanan di lapangan upacara Kantor Bupati Alor Kalabahi, Senin (4/01).
Lebih lanjut, Bupati Pally menegaskan, PNS juga diharapkan bekerja secara baik, disiplin, loyal dan jujur dalam melaksanakan berbagai tugas dan tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. Hal ini perlu dilaksanakan dalam upaya mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Sehubungan dengan pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rancangan Anggaran Pendapatan Dan belanja daerah (RAPBD) Tahun 2010. Bupati Pally tegaskan bahwa itu merupakan tugas lembaga DPRD, namun pemerintah harus mendukung proses pembahasan tersebut. Oleh karena itu, setiap pimpinan SKPD harus hadir dalam setiap sidang pembahasan dan tidak diperbolehkan untuk keluar daerah. “ Para pimpinan SKPD harus hadir dalam setiap sidang pembahasan RPJMD dan RAPBD, para pimpinan SKPD juga tidak boleh keluar daerah agar dapat mengikuti sidang-sidang pembahasan di DPRD secara baik, tegas Bupati Pally “.
Mengakhiri arahannya, Bupati Pally menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan/karyawati yang telah bekerja membantu Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan Para Asisten serta Pimpinan SKPD sehingga penyelenggaraan pemerintahan, pembanguan dan pelayanan kemasyarakatan selama tahun 2009 dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Alor Drs. H. Jusran M. Tahir, Sekda Kabupaten Alor Drs. Seprianus Datemoly, Para Asisten, Pejabat eselon II dan Eselon III serta Karyawan/Karyawati lingkup pemerintah Kabupaten Alor. ...Edy Kaful... *)
PEMERINTAHAN ADAT SUDAH ADA SEBELUM TERBENTUKNYA NEGARA
Kalabahi, SP. Humas Setda Alor - Perjalanan sebuah Pemerintahan pada 500 tahun silam, kala itu adalah Pemerintahan adat yang tersusun secara struktur dan dibarengi dengan suatu bagian tugas dengan pemerintahan yang jelas, dimana salah satu sistem pemerintahan yang diatur adalah sistem demokrasi adat yang hari ini kita saksikan dan mengulang kembali apa yang pernah dilakukan oleh para leluhur. Pemerintahan adat ini ada jauh sebelum negeri ini terbentuk dan sebelum masuknya agama. Oleh karena itu, saat itu masuknya agama harus melalui pemerintahan adat, demikian pula masuknya suatu pemerintahan pun harus melalui pemerintahan adat yang ada. Untuk itu, adat, agama dan pemerintahan harus sama-sama bergandengan untuk membangun suatu pemerintahan seperti yang sekarang kita lakukan ini. Hal ini ditegaskan Bupati Alor Drs Simeon Th Pally pada acara pengukuhan kepala-kepala suku di desa Lefokisu dan Alor Kecil di Rumah Adat Pelang Serang (Uma Pelang Serang, red), minggu (10/01).
Lebih lanjut BupatiPally mengatakan di era pemerintahan sekarang, tiga kekuatan (adat, agam dan pemerintahan, red) ini sangat dibutuhkan untuk pembangunan di daerah ini, baik kekuatan itu dari agama maupun dari adat dan pemerintahan. Pemerintahan itu kuat bila ditopang dengan agama dan adat. Oleh karena itu, apa yang dilakukan hari ini merupakan suatu isyarat bahwa kita tetap komitmen bahwa pemerintahan agama dan adat harus kita jadikan sebagai kekuatan membangun Alor hari ini dan hari esok. Penobatan kepala-kepala suku hari ini adalah suatu pemberian tanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintahan adat di daerah ini secara struktural maupun secara fungsional dapat dibagi tugas kepada semua kepala-kepala suku yang ada. Karena, pemerintah adat secara kekerabatan yang ada ini harus terus dipertahankan dan dilanjutkan untuk mendampingi pemerintah dan agama dalam membangun negara dan daerah ini. “Mari kita jaga, lestarikan, dan junjung tinggi pemerintahan adat yang telah terbentuk dan ada sejak dula, sebab kita dilahirkan dari suatu pemerintahan adat. Dan kepada generasi muda mari kita pertahankan apa yang telah diletakan oleh leluhur dan terus mengebangkannya di masa-masa yang akan datang, tandas Bupati Pally”.
Dengan pengobatan hari ini, demikian Bupati Pally, Pemerintah Daerah akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan Surat Keputusan pembentukan Desa Lafokisu dan Alor Kecil menjadi desa adat. Untuk itu, kepala desa dapat menyiapkan segala dokumen usulan pembentukan desa adat melalui suatu perangkat hukum tentang masalah adatiah termasuk pemerintahan adat yang kita bentuk hari ini di sini. Kelahiran pemerintahan adat juga bukan berarti menggeser pemerintahan yang ada namun sebagai pendukung dan sewaktu-waktu kepala desa dapat bermusyawarah bersama pemerintahan adat dan agama untuk membicarakan berbagai hal berkaitan dengan pembangunan kemasyarakatan dan daerah.”Apa yang kita saksikan hari ini memberikan suatu pikiran bagi Bupati dan Wakil Bupati tentang pembinaan dan pengembangan adat mulai dari sini untuk Alor, tandas Bupati Pally”.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Alor Drs. H. Jusran M. Tahir dalam sapaannya antara lain mengatakan, generasi bangsa yang harus kita perhatikan, semua kegiatan adat yang kita laksanakan ini sudah benar tapi generasi harus kita persiapkan, kalau tidak semuanya akan sia-sia dan tidak berguna. “Saya bersama Bapak Bupati harapkan agar anak-anak itu harus sekolah, kalau mereka tidak sekolah berarti kita tidak berguna, bila orang tua tidak mendukung maka anak-anak akan menjadi tidak berguna. Masyarakat juga harus hidup hemat dan menabung uang di bank, apalagi di sini ada bank. Kita tidak punya apa-apa sehingga kalau kita tidak menabung dan tidak mendidik anak maka kita akan susah, tegas Wabup Tahir”. Rahmat Singko... *)
SETIAP KELOMPOK TANI HARUS MEMILIKI VISI
Kalabahi, SP. Humas Setda Kab. Alor - Dalam rangka pengembangan ekonomi masyarakat Kabupaten Alor, khususnya masyarakat Kecamatan Alor Selatan, maka Tim Genius Ministery International mengadakan tatap muka bersama sejumlah Kelompok Tani se kecamatan Alor Selatan di ruang gereja Ebenhaizer Apui Kecamatan Alor Selatan, Senin (11/01).
Pada kesempatan tersebut, Manager Program Genius Minsitery International Doktor John William Cook dalam sambutannya mengatakan, setiap organisasi itu memiliki visi, pemerintah juga memiliki visi untuk melakukan hal-hal yang terbaik bagi masyarakat. Tuhan sendiri memiliki visi untuk membuat sesuatu yang baik bagi dunia, bagi setiap desa atau kecamatan. Oleh karena itu, setiap kelompok tani harus memiliki visi untuk melakukan sesuatu yang terbaik bagi kehidupan setiap anggota kelompok maupun kehidupan masyarakat secara umum. Kelompok Tani harus memiliki visi bagaimana menciptakan generasi muda Alor Selatan menjadi seorang dokter yang bisa bekerja setiap saat di Alor Selatan, bagaimana agar seluruh masyarakat dapat menikmati penerangan listrik dan air bersih. Ia mencontohkan Bapak Ima Langmau, pertama kali Ima Langmau membawa vanili ke Bali, tentu memiliki visi bahwa ia (Ima Langmau, red) tahu bahwa suatu ketika vanili akan memberikan hasil yang baik bagi kehidupan masyarakat Alor Selatan dan ternyata hal ini terbukti, dimana saat ini pengembangan vanili di Alor Selatan telah memberikan kontribus yang sangat bagus bagi kehidupan ekonomi masyarakat.
Dikatakan pula bahwa, dalam suatu persekutuan atau suatu kelompok harus ada saling mengasihi dan menghindari terjadinya pertentangan, bila terjadi pertentangan diantara anggota kelompok maka semua yang akan dilakukan pasti tidak akan berhasil. Untuk itu diharapkan harus ada kerjasama, saling menghargai satu sama lain dalam bekerja.
Terkait harga vanili yang kurang bagus yakni Rp, 20.000 per kilogram untuk vanili basah, doktor Cook berjanji akan berusaha mencari pasaran yang baik dengan harga yang wajar termasuk mencari pasaran harga kemiri dan kopi. Ia juga menghimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk menanam Jarak Pagar/Jatropha, sebab biji Jarak Pagar dapat diolah menjadi bahan bakar untuk mengantikan solar dan bensin. Selain itu, biji jarak pagar juga telah diolah menjadi alat kosmetik berupa minyak yang harganya sangat mahal. “Saya harap masyarakat dapat memnafaatkan lahan-lahan kosong untuk menanam Jatropha karena biji Jatropha dapat diolah untuk menggantikan solar/bensin, juga saat ini biji Jatropha telah diolah menjadi alat kosmetik berupa Minyak Jatropha yang harganya cukup mahal, imbau doktor Cook”.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Alor, Dominggus Malaka, SH dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas perhatian Genius Minsitery Internatioan terhadap kehidupan masyarakat Alor, khususnya masyarakat Alor Selatan. Ia jugamenghimbau agar masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Alor Selatan dapat memberikan dukungan dan kerjasama yang baik kepada lembaga ini sehingga berbagai program pengembangan ekonomi masyarakat yang akan dilaksanakan oleh lembaga tersebut dapat berjalan baik dan berhasil yang mana hasilnya akan bermuara bagi peningkatan kehidupan masyarakat Alor Selatan. Selain itu, Malaka juga mempaparkan secara singkat gambaran umum kabupaten Alor baik aspek pemerintahan, geografi dan kehidupan sosial masyarakat kabupaten Alor dan juga masyarakat kecamatan Alor Selatan.
Terkait kunjungan Tim Genius Ministery International, Sekda Kabupaten Alor Drs Seprianus Datemoly dalam arahannya mengatakan, keberhasilan proses pembangunan itu ditopang oleh tiga pilar utama yakni : Masyarakat, Pemerintah dan Dunia Usaha. Ketiga pilar ini saling berkaitan sehingga dalam pelaksanaan pembangunan tidak bisa masyarakat kerja sendiri tanpa perhatian dari pemerintah dan dunia usa sebaliknya pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari seluruh masyarakat dan dunia, begitu pula dunia usaha tidak dapat banyak bila masyarakat dan pemerintah tidak mendukungnya. Oleh karena itu, tiga unsur pembangunan ini harus bekerja sama, saling mendukung untuk membangun seluruh aspek pembangunan dan kehidupan di Kabupaten Alor. “Kehadiran Tim Genius Minitery International di Apui ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh dunia usaha. Untuk itu, kita semua baik pemerintah maupun masyarakat Kecamatan Alor Selatan dapat mendukung berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga ini, ujar Sekda Datemoly”.
Setelah tatap muka bersama kelompok tani, Tim Genius Ministery International bersama Sekda dan ketua DPRD Kabupaten Alor melakukan penanaman anakan/stek vanili di kebun Kelompok Tani Yoposa dan kebun Kelompok Tani Lonsopa. Selanjutnya rombongan ini melanjutkan perjalan ke Desa Alor Kecil untuk melihat keindahan taman laut di perairan selat Pantar. …Edy Kaful *)
BUPATI ALOR SERAHKAN BANTUAN PERALATAN ICT
Kalabahi, SP. Humas Setda Kab. Alor - Boleh jadi, ini bagian dari wujud kepedulian pemerintah dalam program insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Bagaimana tidak, guna menunjang peningkatan kompetensi pendidik berbasis ICT melalui pemberdayaan wadah Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP Daerah Terpencil maka UPT Depdiknas termasuk Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Propvinsi NTT sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah di Daerah melalui hasil study kelayakan memilih 15 (lima belas) wadah KKG dan MGMP SMP Daerah Terpencil di Kabupaten Alor sebagai wadah penerima Block Grant dan peralatan ICT.
Penyerahan bantuan peralatan ICT Tahun 2009 dari LPMP Provinsi NTT berupa Laptop, Invocus, Modem dan Printer kepada 15 (lima belas) wadah KKG dan MGMP SMP Daerah Terpencil Kabupaten Alor oleh Bupati Alor Drs. Simeon Th. Pally kepada perwakilan dari masing - masing wadah disaksikan Kepala LPMP Provinsi NTT, Drs. Ismail Kasim pada Kegiatan Pembukaan Pembekalan KTSP Berbasis Leasson Study di SD GMIT Moru I, Kelurahan Moru, Kecamatan Alor Barat Daya, Senin (1/02).
Turut hadir dan menyaksikan penyerahan bantuan dimaksud, Kepala UPT Dinas Pendidkan Kabupaten Alor, Drs. Yulius Mantaon, Kepala UPT Pendidikan Kecamatan ABAD, Yordan Libang, S.IP, Camat ABAD, Jonn I. Mohing, SH, Unsur Muspikam ABAD, Para Pengawas, Nara sumber Dinas Dikbud NTT, Para Guru Peserta KKG keterwakilan dari masing-masing wadah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan undangan lainnya.
Bupati Pally dalam arahannya mengatakan, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui Sistim Pendidikan Nasional Pemerintah telah mencetuskan berbagai kegiatan dan program-program bermutu. Program bermutu itu antara lain, kurikulum-kurikulum yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, sistim mengajar oleh guru, sisitim belajar oleh siswa dan juga fasilitas-fasiltas pendidikan yang menunjang. Berkanaan dengan itu, Lanjut Pally, Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Alor menyampaikan kan terima kasih kepada Pemerintah Propvinsi dalam hal ini UPT Dinas Pendidikan, termasuk LPMP Provinsi NTT yang turut membantu masyarakat di dunia pendidikan termasuk jenis kegiatan yang hari ini kita lakukan yakni, KTSP berbasis Leasson Study dan ICT. “Bantuan ini diharapkan tidak saja sampai tahun ini tapi bisa berlanjut karena posisi Alor dalam kategori Pemerintah Pusat merupakan Kabupaten Perbatasan dan Kabupaten tertinggal. Dua indikator ini diharapkan, Pemerintah Propivinsi tetap mendukung programnya di Kabupaten Alor,” harap Pally.
Kepada peserta KKG dan MGMP, Pally berharap, moment pelatihan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga bantuan peralatan ini tidak mubasir tetapi hasil dari pelatihan ini kiranya dapat diaplikasikan lewat pembelajaran Leasson Study, ujar Pally.
Kaitan dengan kegiatan program pelaksanaan program pemerintah ICT bagi Daerah terpencil dan KTSP, Kepala LPMP Propivinsi NTT, Drs. Ismail Kasim menjelaskan, pelaksanaan program ICT daerah terpencil ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai kunci keberhasilan dalam PBM di kelas dan sebagai agen pembelajaran yang profesional dapat tercapai secara baik, baik melalui akses informasi yang merata, terbaru dan Up to Date maupun pembelajaran yang dirancang berbasis Leasson Study sehingga harapan pencapaian pemerataan mutu pendidikan dan kualitas pendidikan dapat pula dicapai secara baik. “Kalau kita bicara peningkatan Mutu pendidikan, dan perjalanan Ujian Nasional seperti apa, janganlah kita berada di kota, kalau kita mau lihat pendidikan sebenarnya dan seutunya, kita harus lihat didaerah-daerah terpencil seperti ini. Kalau kita bicara di Jakarta terus kita tidak tahu kondisi di Moru seperti apa, terus saya mau bicara apa ? kalau kita bicara ingin membangun pendidikan yang baik baerarti paling tidak kita lihat peta pendidikan seperti apa, apalagi kondisi NTT dengan topografi seperti ini maka kita juga harus tahu peta pendidikan yang seutuhnya, ” ujar Kamis.
Terkait pelaksanaan sertifikasi Guru, Kamis menjelaskan, pelaksanaan Sertifikasi Guru setelah sebelum UU No. 14 Tahun 2005 diharapkan yang mengikuti sertifikasi guru adalah Guru maupun tenaga pendidikan yang sudah terkualifikasi S1 atau Diploma tetapi didalam Peraturan Pemerintah yang baru Tahun 2008 memberikan kemudahan pada Guru yang sudah berusia 50 Tahun, masa kerja 20 tahun, dan golongan sudah mencapai IVa, berhak mengikuti Sertifikasi Guru.
Kamis juga menambahkan susuai Surat dari Dirjen yang ia terima 5 (lima) Kabupaten di daerah perbatasan akan dijadikan pailot untuk program secara keseluruhan di NTT. “Jadi nanti kita evaluasi lagi. Kuato yang telah kita sepakati di Surabaya bebrapa waktu lalu akan kita evaluasi lagi, kita lihat di 5 Kabupaten seperti apa kita akan tetapkan kuota yang baru, sehingga tahun 2010 itu memenuhi kriteria dan sebagainya, ujar Kamis menambahkan.
Senada dengan Bupati Pally, Ismail Kamis yang juga adalah Putra asal Alor Pantar ini berharap peserta yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini dapat mengenal dan mengoperasikan peralatan ICT berupa Leptop, LCD, Modem, dan Printer dengan sebaik-baiknya kemudian dapat mengaplikasikan lewat pembelajaran Leasson Study sesuai dengan pelatihan yang dijalani sehingga benar-benar meningkatkan profesionalisme guru, harapnya.
Kegiatan Pembekalan KTSP berbasis Leason Study pada KKG dan MGMP SMP terpencil Kabupaten Alor dipusatkan di SD GMIT Moru I Kecamatan ABAD ini akan berlangsung selama 3 (tiga) hari, melibatkan 15 wadah KKG dan MGMP SMP Daerah Terpencil Kabupaten Alor.
Selain bertujuan memperkenalkan dan melatih pemanfaatan barang ICT berupa Leptop, Invocus, Modem dan Printer dalam wadah KKG.MGMP untuk kepentingan proses pembelajaran di kelas berbasis Leasson Study, kegiatan ini juga bertujuan pelaksanaan wadah pembinaan profesionalisme guru berkelanjutan melalui kegiatan Pembekalan KTSP berbasis Leasson Study di tingkat wadah KKG dan MGMP. …Marthen Manilau... *)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar