Powered By Blogger

Rabu, 15 Desember 2010

Gambaran Umum Kabupaten Alor

KONDISI WILAYAH
A.    Letak Geografis
Secara geografis Kabupaten Alor terletak pada bagian Utara dan sebelah Timur dari Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu : pada 8o6’ Lintang Selatan – 8o36’ Lintang Selatan (LS) dan 123o48’ Bujur Timur – 125o48’ Bujur Timur (BT), dengan batas-batas administrasi daerah adalah :
-    Sebelah Utara Dengan Laut Flores;
-    Selatan Dengan Selat Ombay;
-    Sebelah Timur berbatasan Selat Wetar Dan Perairan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL);
-    Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Alor.
Kabupaten Alor merupakan wilayah kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak 14 pulau, terdiri dari : 8 buah pulau yang telah dihuni, yaitu : Pulau Alor, Pulau Pantar, Pulau Pura, Pulau Tereweng, Pulau Buaya, Pulau Ternate, Pulau Kangge dan Pulau Kepa serta  6 pulau belum dihuni, yakni : Pulau Sika, Pulau Kapas, Pulau Lapang, Pulau Batang, Pulau Rusa dan Pulau Kambing. Kabupaten Alor memiliki Luas Wilayah Daratan 2.864,64 Km2 dan Luas Wilayah Perairan 10.773,62 Km2, dengan Panjang Garis Pantai   287,10 Km2.

B.    Administrasi Wilayah

Secara administrasi pemerintahan di Kabupaten Alor terbagi dalam 17 wilayah kecamatan, 17 kelurahan dan 158 desa serta 315 dusun, dimana 62,86 persen (110 desa/kelurahan) merupakan desa/kelurahan peisisir.
17 Kecamatan tersebut adalah :
1.    Kecamatan Teluk Mutiara    
2.    Kecamatan Alor Barat Daya   
3.    Kecamatan Alor Barat Laut   
4.    Kecamatan Alor Timur       
5.    Kecamatan Alor Selatan       
6.    Kecamatan Alor Timur Laut   
7.    Kecamatan Alor Tengah Utara   
8.    Kecamatan Pantar       
9.    Kecamatan Pantar Barat       
10.    Kecamatan Kabola       
11.    Kecamatan Lembur       
12.    Kecamatan Pureman       
13.    Kecamatan Mataru       
14.    Kecamatan Pulau Pura       
15.    Kecamatan  Kecamatan Pantar Barat Laut
16.    Kecamatan Pantar Timur
17.    Kecamatan Pantar Tengah

C.    Topografi, Iklim, Sumber Daya Air Dan Penggunaan Lahan

Kabupaten Alor secara morfologi, sebagian besar luas wilayah daratan merupakan gunung dan berbukit – bukit yang dibatasi lembah dan jurang dengan kemiringan di atas 40o seluas 184.053,13 Ha (64,25%); kemiringan 150  - 400  Ha seluas 67.634,15 Ha (23,61%); 30 – 150 seluas 24.893,72 Ha (8,69%) dan kemiringan 00 – 30 seluas 10.026 Ha (3,45%). Dengan kondisi geomorfologi yang demikian juga memberikan iklim yang fariatif bagi pengembangan aneka komoditi, namun dalam upaya pengembangannya memerlukan penerapan teknologi konservasi yang insentif.
Kabupaten Alor, termasuk dalam daerah dengan keadaan iklim hujan tropic atau subtropics (semiarid) dengan kondisi hujan rata-rata berkisar antara 1 hingga 18 hari dalam satu bulan. Curah hujan rata-rata terjadi antara bulan Desember sampai dengan bulan Maret, rata-rata tahunan 23,31 mm; Suhu rata-rata 20,2 – 33,30 C.
Sumber air yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Alor untuk konsumsi dan pengairan lahan pertanian bersumber dari air sungai. Dari 168 sungai terdapat 59 sungai (32,12%) adalah sungai berair dan tipe sungai kering (64,88%) dimana 18 sungai berada di pulau Pantar, tetapi pada umumnya memiliki debit air yang kecil, sehingga wilayah ini lebih kritis dalam penyediaan sumber daya air dan system peratnian hanya mengandalkan pada pertanian lahan kering; sedangkan 41 sungai berair lainnya berada di Pulau Alor yang pemanfaatannya untuk irigasi pertanian seluas 1.911,25 hektar dari luas potensial lahan sawah (3.354,50 hektar).Luas lahan sawah tersebut yang sudah dimanfaatkan menjadi irigasi setengah teknis dan irigasi sederhana seluas 1911,25 hektar (56,98%) dan 43,02% masih merupakan potensi serta beberapa titik aliran sungai berppotensi untuk pengembangan PLTMH.


D.    Sumber Daya Fisik Laut

Kabupaten Alor secara geografis seperti uraian diatas, merupakan wilayah kepulaua, dengan luas laut 10.973,62 Km atau kurang lebih 44 kali (383,07%) luas darata Kabupaten Alor. Panjang garis pantai 669 Km2  dikelilingi hutan bakau (mangrove) seluas 1.665,71 Ha.
Perairan laut Alor cukup kaya dengan keanekaragaman biota laut, karena fungsi natural bawah laut masih tersinyalir alamiah dan menjadi obyek wisata bahari dengan 26 titik diving (Selat Pantar), yang digemari wisatawan mancanegara. Beberapa penggemar wisata bahari mancanegara antara lain Karl Muller (seorang dive master asal Australia), Cedrik Lechat ( warga Perancis) dan Prof. Dr. John Steward dari Kanada mengkategori Taman Laut Selat Pantar sebagai “Taman Laut Berkelas Dunia” (Bentara Wisata, 2006).
Disamping itu, potensi lestari sumber daya perikanan Kabupaten Alor diperkirakan 164.604 ton per tahun dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebanyak 131.683,44 to per tahun. Total produksi perikanan di Kabupaten Alor baru mencapai 19.701 ton (14,96%) dari jumlah potensi penangkapan masih sangat besar yakni 111.982 ton per tahun (85,04%). Selain itu, arus laut berpotensi untuk pengembangan energy listrik tenaga arus. Perairan Lau Alor (Selat Ombay) juga tersimpan sumber daya tambang migas. Hasil investigasi Dinas Pertambangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (tahun 2003), menemukan adanya dua titik rembesan minyak bumi, yakni di Sifala-Kecamatan Alor Barat Daya dan Beang-Kecamatan Pantar Barat. Adanya juga Galian C berupa Batu Hitam (Batu Alor) yang sudah dieksploitasi sebagai salah satu komoditi ekspor di Kabupaten Alor.

E.    POTENSI WILAYAH

Konfigurasi Wilayah bergunung dan berbukit menyebabkan variasi iklim yang tinggi, layak bagi aneka komoditi tanaman pangan, perkebunan, kehutanan dan peternakan. Dan sebagai wilayah kepulauan dengan perairan yang luas kaya akan berbagai jenis ikan, hasil laut non ikan (Rumput Laut, Teripang dll) dan keindahan taman laut. Juga terdapat aneka bahan galian/tambang, serta sumber daya buatan berupa kebudayaan, industry kecil/kerajinan rakyat, kelembagaan dan modal sosial.
Potensi Unggulan 
  • Pertanian dan Peternakan, terdapat  : Padi, Jagung, Palawija, Hortikultura, Mangga, Jeruk,   Pisang    serta  Ternak Sapi, Kambing, Babi dan Rusa. 
  • Kehutanan dan Perkebunan, terdapat : Kemiri, Asam, Kenari, Sirih Hutan, Kayu Jati, Kayu Putih,   Kayu   Manis, Mahoni, Cendana,  Jambu Mete, Kelapa, Pinang, Vanili, Kakao, Seedlack, Cengkeh  dan  Lada.Perikanan dan Kelauatan, terdapat : Berbagai jenis ikan : Ikan kerapu, cucut, kakap, selar, ikan terbang, teri, tembang, kombong, tenggiri, tuna/cakalang, tongkol dan jenis ikan lainnya, serta non ikan, antara  lain : mutiara, teripang, ubur-ubur, kerang mata tujuh serta taman laut dan rumput laut. 
  • Pariwisata : Wisata Taman Laut, Perkampungan Tradisional, Keajaiban Alam, Taman Wisata Perburuan, Penangkaran/Budi Daya Rusa, Hutan Kenari Alam, Hutan Wisata Nostalgia, Museum Daerah, serta Panorama Alam Pegunungan dan Pantai. 
  • Industri dan Kerajinan Rakyat : Kerajinan Tenun Ikat, Tenun Songket, Meube Bambu, Aneka Anyaman Bambu dan Daun Lontar, Batu Bata dan Gerabah. Pertambangan dan Energi :Batu Berwarna, Pasir Besi, Pasir Kwarsa, Gips, Kaolin, Timah Hitam, intan dan Geothernal Energi Terbarukan (Tenaga Surya, Angin, Air, Biomasa dan Aurs Laut) sertaEnergi  Fosil yakni Minyak bumi. 
  • Kebudayaan : Terdapat aneka ragam bahasa local  dan kesenian tradisional, upacara adat dan kearifan lokal. 
  • Modal Sosial : Kerjasama social ; kepercayaan sikap toleransi, kearifan, kepemimpinan dan jaringan kerjasama masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar